Minggu, 29 Maret 2015

Pondok Pesantren Tahfidz Putra Al-Ghurobaa’ yang berpusat di dukuh Krasak Kelurahan Tumpangkrasak Jati Kudus mempunyai karakteristik lain dibandingkan dengan pondok pesantren lainnya dalam hal segi aktifitas dalam menghafal Al-Qur’an, meskipun mungkin ada beberapa hal yang hampir sama. Dari beberapa perbedaan segi itulah maka gambaran tentang keadaan di pondok pesantren Tahfidz Putra Al-Ghurobaa’ adalah penting, artinya untuk dapat mengenal bagaimana sebenarnya situasi dan kondisi pondok pesantren Tahfidz Putra Al-Ghurobaa’ tersebut.
Pondok Pesantren Tahfidz Putra Al-Ghurobaa’ merupakan lembaga pendidikan Islam di Kudus yang sebagian besar mendidik dan membina para santri dalam menghafal Al-Qur’an. Pondok pesatren ini telah dirintis oleh KH. Mustamir Abdul Mu’in Al-Hafidz pada tahun 1980an dan diresmikan pada tahun 1999 M, beberapa tahun setelah boyong dari nyantri kepada K.H. Muhammad Arwani Amin.
Sejarah berdirinya bermula dari majelis ta’lim yang kemudian berkembang menjadi pesantren karena banyaknya santri yang datang untuk mengaji. Penggunaan nama Al-Ghurobaa’ dimaksudkan agar para santri nantinya menjadi anggota masyarakat yang tidak mudah terkena arus, tahan uji dan siap menghadapi hidup di tengah masyarakat.[1] Hal ini dimaksudkan sebagaimana yang disabdakan Rasulullah SAW:

43
 
عَنْ اَ بِيْ هُرَيْرَة ر.ض : اِنَّ لإِْ سْلاَََََمَ بَدَأَ غَرِ يْباً, وَسَيَعُوْدُ غَرِيْباً كََمَا بَدَأَ, فَطُوْ بَى لِلْغُرَبَاءْ.[2]
Artinya : Dari Abu Hurairah RA: ”sesungguhnya islam datang dengan keasingan, dan akan kembali asing seperti ia datang, maka beruntunglah bagi orang-orang yang asing.”
Beliau mendirikan Pondok Pesantren Tahfidz Putra Al-Ghurobaa’ tidak lepas dari situasi dan kondisi masyarakat sekitar yang melatar belakanginya. Pada sekitar tahun 1995 M di desa Tumpangkrasak masyarakatnya cenderung  menginginkan putra-putrinya dapat mengaji dan membaca Al-Qur’an dengan fasih. Hal tersebut terbukti dari banyaknya para remaja dan orang tua yang mengikuti pengajian kepada KH. Mustamir Abdul Mu’in Al-Hafidz.[3]
Sebelum dibangun gedung dengan sarana yang mutlak, santri yang mondok di Pondok Pesantren Tahfidz Putra Al-Ghurobaa’ yang datang dari dalam maupun luar Kudus untuk sementara tinggal di rumah kosong milik Kyai Sholihan, beliau juga seorang kyai dan merupakan kakak ipar dari KH. Mustamir Abdul Mu’in  Al-Hafidz. Atas kerja sama yang baik antara KH. Mustamir Abdul Mu’in Al-Hafidz, masyarakat, dan pemerintah desa akhirnya pondok pesantren Tahfidz Putra Al-Ghurobaa’ dapat dibangun di atas tanah wakaf sekitar rumah KH. Mustamir Abdul Mu’in Al-Hafidz.
Setelah proses panjang akhirnya di putuskan pada tanggal 3 Rajab 1420 H atau bertepatan dengan tanggal 13 Oktober 1999 M secara resmi pondok pesantren Tahfidz Putra Al-Ghurobaa’ berdiri. Bangunan pondok pesantren ini berdiri diatas wakaf seluas 1.490 m2, berbentuk paris dan berkonstruksi (susunan bangunan) dua lantai dengan luas bangunan 451 m2.[4] pada mulanya pondok pesantren Tahfidz Putra Al-Ghurobaa’ bernama Nurul Bayyinat karena nama tersebut diatas kurang cocok sebagai sebuah nama pondok pesantren ini, maka di putuskan oleh KH. Mustamir Abdul Mu’in Al-Hafidz dengan jalan istikharah dan akhirnya beliau mempunyai satu nama yang cocok dengan pondok pesantren ini nantinya, dengan nama Al-Ghurobaa’. Al-Ghurobaa’ sendiri mempunyai arti yaitu orang mencari ilmu dengan  jalan sembunyi-sembunyi. Pondok pesantren diasuh oleh KH. Mustamir Abdul Mu’in Al-Hafidz dengan tulus, sabar dan ikhlas.[5]

1.    Letak Geografis
Pondok Pesantren Tahfidz Putra Al-Ghurobaa’ terletak di desa Tumpangkrasak kecamatan Jati kabupaten Kudus yang berjarak kurang lebih 5 Kilo meter dari pusat kota Kudus dan kurang lebih 500 meter dari jalan raya Kudus-Pati. Jaraknya yang tidak begitu jauh dari jalan raya membuat para santri tidak begitu kesulitan untuk sampai ke Pondok Pesantren Tahfidz Putra Al-Ghurobaa’ dan untuk sampai kesana dapat ditempuh dengan naik kendaraan ojek. Disekitar Pondok Pesantren Tahfidz Putra Al-Ghurobaa’ dikelilingi rumah penduduk dengan suasana tenang, hening, dan tidak bising. Sehingga dengan suasana tersebut sangat membantu para santri menghafal Al-Qur’an. Letak yang sangat setrategis ditengah-tengah perkampungan memberikan keuntungan besar bagi para santri, karena suasana diperkampungan yang tenang, hening dan tidak bising mampu menjadikan suasana tersebut sebagai tempat untuk menghafalkan Al-Qur’an.
Disamping lokasi yang ideal di atas disekitar pondok terdapat juga Masjid Baitur Rozzaq yang berjarak kurang lebih 50 meter dari pondok sebagai bagian penting dari aktifitas penting pembelajaran menghafal Al-Qur’an di Pondok Pesantren Tahfidz Putra Al-Ghurobaa’. Tidak jauh sekitar 30 meter disebelah barat pondok terdapat pula terdapat Madrasah Diniyyah yang diperuntukkan bagi para santri dan santri yang merasa masih kurang pengetahuannya tentang agama Islam.
Pondok pesantren Tahfidz Putra Al-Ghurobaa’ yang berlokasi di dukuh Krasak kelurahan Tumpangkrasak kecamatan Jati kabupaten Kudus secara geografis, dapat penulis gambarkan letak pondok pesantren dengan batas-batas desa disekelilingannya, yaitu :
a.    Sebelah utara adalah desa Dersalam dan sebagian Ngembal Kulon.
b.    Sebelah timur Desa adalah Ngembal Kulon.
c.    Sebelah selatan adalah desa Megawon.
d.   Sebelah barat dengan desa Mlati Norowito.[6]

2.    Visi, Misi dan Tujuan
a.    Visi
”Mewujudkan sumber daya santri yang Hafid dan Amil serta mampu menghadapi tantangan zaman dengan terus berpijak Al-Qur’an dan Al-Hadits.”
b.    Misi
1). Menanamkan jiwa yang berkomitmen pada syari’at Al-Qur’an dan As-Sunnah.
2). Menumbuhkan semangat juang kepada seluruh warga Pesantren dalam berdakwah dan pengabdian kepada masyarakat sebagai wujud dari pengabdian kepada Allah Azza wa Jalla.
3). Mewujudkan masyarakat Qur’ani yang berakhlakul karimah
c.    Tujuan
1). Membentuk pribadi Muslim yang bertakwa kepada Allah SWT, berakhlakul karimah, bertanggungjawab dalam menjalankan amanah, serta berjiwa Qur'ani dan mengamalkannya
2). Mewujudkan wadah pengembangan idealisme ilmiah yang terjangkau oleh masyarakat.[7]

3.    Struktur Organisasi Pondok
Pondok pesantren Tahfidz Putra Al-Ghurobaa’ merupakan lembaga Tahfidzul Qur’an yang diperuntukkan bagi yang berniat untuk menghafal al-Qur’an. Untuk memudahkan operasional lembaga tersebut maka dibentuklah sebuah kepengurusan. Adapun pada kepengurusan periode 2010 M / 1431 H- 2011 M / 1432 H strukturnya adalah sebagai berikut:

Tabel 1
Struktur Pengurus
Pondok Pesantren Tahfidz Putra Al-Ghurobaa’
Periode 2010 -2011 M / 1431-4132 H[8]

Pengasuh                                 : K.H. Mustamir Abdul Mu’in Al-Hafidz
Ketua                                       : Muhtarom                                                    
Wakil Ketua                            : Hamid Qomaruddin                                     
Sekretaris I                              : Zaky Mubarok                                             
Sekretaris II                             : Anas Ubaidillah                                           
Bendahara I                             : Ali Anwar H.W
Bendahara II                           : M. Ishom S.E

SEKSI-SEKSI
Pendidikan                              : M. Sya’roni
                                                              Ahsin Nawawi
                                                              Nuril Abidin
Keamanan                               : Muhammad
                                                              Wiwik Maulana
                                                              Ulin Ni’am
                                                              Aris Setiawan
Perlengkapan                           : Taufiqurrohman
                                                              M. Saifur
                                                              M. Nu’man
                                                              Dhihnul Qowy
Kebersihan                              : Ahmad Rifa’i
                                                              Ridhwan Malik
                                                              Latif Widodo
Informatika dan olahraga        : Amirul Wijanarko, S.P
Ruswadi Hasan
Sosial                                       : Saifullah
                                                             Ahmad Asrori
                                           Farid Efendi

4.    Keadaan Santri dan Ustadz
a.    Keadaan Santri
Santri di Pondok Pesantren Tahfidz Putra Al-Ghurobaa’ pada tahun ajaran 2010-2011 M/1431-1432 H berjumlah 64 Orang. Santrinya sangat heterogen. Artinya mereka datang dari berbagai daerah di pulau Jawa, Sumatera dan Kalimantan. Pondok ini di peruntukkan bagi santri putra putri yang menghafal Al-Qur’an dan belajar di pendidikan formal. Dari jumlah keseluruhan tersebut kegiatan santri dapat diklasifikasikan menjadi beberapa bagian ditinjau dari santri yang menghafal atau masih bin nadhor dan sebagainya sebagai berikut:

Tabel 2
Keadaan santri
Pondok Pesantren Tahfidz Putra Al-Ghurobaa’
Tahun 2010-2011 M/1431-1432 H.[9]
No.
Kegiatan santri
Banyak santri
1
Menghafal (tahfidz)
47
2
Bin nadhor
17
3
Sekolah
5
4
Kuliah
8

Adapun para santri yang menghafal Al-Qur’an agar lebih jelas dapat dilihat pada halaman lampiran.


b.   Keadaan Ustadz
            Dalam mengajar santri untuk menghafal Al-Qur’an diperlukan ustadz yang profesional dibidangnya dan harus memenuhi kriteria sebagai seorang pendidik dan mempunyai pengalaman yang cukup.
Ustadz yang ada di Pondok Pesantren Tahfidz Putra Al-Ghurobaa’ dapat dibedakan menjadi dua, yaitu:[10]
1). Ustadz pengasuh sekaligus pengajar. Dalam hal ini yang tak lain adalah beliau K. H Mustamir Abdul Mui’n beserta istrinya Nyai H. Solihah.
2). Ustadz santri
Ustadz santri yang dimaksud di sini adalah ustadz yang dipilih dari pengurus, mendapat restu dari pengasuh dan memiliki kriteria sebagai berikut:
a)    Menjadi pengurus atau santri yang hafal Al-Qur’an 30 Juz dengan lancar, fasih dan telah mendapat sanad dari pengasuh Pondok Pesantren Tahfidz Putra Al-Ghurobaa’ .
b)   Bersedia mengabdikan diri selama 1 periode (1 tahun).
c)    Menguasai ilmu alat atau bidang ilmu tertentu dengan baik.[11]
Kriteria ini diambil karena disamping ustadz santri mengajar Al-Qur’an yang berhubungan dengan ilmu tajwid sebagian juga mengajarkan kitab kuning. Selain itu para ustadz santri juga dipilih dari berbagai daerah. Adapun nama-nama yang dimaksud adalah sebagai berikut:
Tabel 2.1
Ustadz santri
Pondok Pesantren Tahfidz Putra Al-Ghurobaa’
Tahun 2010-2011 M/1431-1432 H
No
Nama
Bidang
Nama Kitab
1
Muhtarom
Adab (akhlak)
Ta’limul Muta’allim
2
M. Sya’roni
Fikih
Safinatun Najah
3
Ahsin Nawawi
Tajwid
Hidayatul Mustafid
4
Muhammad Ali
Al-Qur’an
Al-Qur’an
5
Nuril Abidin
Tilawah (qiro’)
-
Karena Pondok Pesantren Tahfidz Putra Al-Ghurobaa’ difokuskan pada pembelajaran menghafal Al-Qur’an maka tidak banyak pelajaran kitab salaf yang diajarkan.


[1] Pemerintah Kabupaten Kudus, Profil Pesantren Kudus, CERMIN, Kudus, 2005, hlm.100
[2] Muhammad Abdur Ro’uf Al-Minawi, faidhul Qodir, Darul Fikr, Beirut, hlm.400
[3] Wawancara dengan Muhtarom, Ketua Pon-Pes Tahfidz Putra Al-Ghurobaa’, Wawancara Pribadi, 22 Desember 2010
[4] Arsip Surat Izin Mendirikan Bangunan Pon-Pes Huffadz Al Ghurobaa’, 5 November 1999.
[5] Wawancara dengan Muhtarom, Ketua Pon-Pes Tahfidz Putra Al-Ghurobaa’, Wawancara Pribadi, 22 Desember 2010
[6] Observasi di Pon-Pes Tahfidz Putra Al-Ghurobaa’, dikutip pada 23 Desember 2010 M
[7] Observasi di Pon-Pes Tahfidz Putra Al-Ghurobaa’, dikutip pada 23 Desember 2010 M
[8] Observasi di Pon-Pes Tahfidz Putra Al-Ghurobaa’, dikutip pada 23 Desember 2010 M
[9] Observasi di Pon-Pes Tahfidz Putra Al-Ghurobaa’, dikutip pada 23 Desember 2010 M
[10] Wawancara dengan Muhtarom, Ketua Pon-Pes Tahfidz Putra Al-Ghurobaa’, Wawancara Pribadi, 22 Desember 2010
[11] Wawancara dengan Muhtarom, Ketua Pon-Pes Tahfidz Putra Al-Ghurobaa’, Wawancara Pribadi, 22 Desember 2010

pondok pesantrean al-ghurobaa'

Pondok Pesantren Tahfidz Putra Al-Ghurobaa’ yang berpusat di dukuh Krasak Kelurahan Tumpangkrasak Jati Kudus mempunyai karakteristik lain dibandingkan dengan pondok pesantren lainnya dalam hal segi aktifitas dalam menghafal Al-Qur’an, meskipun mungkin ada beberapa hal yang hampir sama. Dari beberapa perbedaan segi itulah maka gambaran tentang keadaan di pondok pesantren Tahfidz Putra Al-Ghurobaa’ adalah penting, artinya untuk dapat mengenal bagaimana sebenarnya situasi dan kondisi pondok pesantren Tahfidz Putra Al-Ghurobaa’ tersebut.
Pondok Pesantren Tahfidz Putra Al-Ghurobaa’ merupakan lembaga pendidikan Islam di Kudus yang sebagian besar mendidik dan membina para santri dalam menghafal Al-Qur’an. Pondok pesatren ini telah dirintis oleh KH. Mustamir Abdul Mu’in Al-Hafidz pada tahun 1980an dan diresmikan pada tahun 1999 M, beberapa tahun setelah boyong dari nyantri kepada K.H. Muhammad Arwani Amin.
Sejarah berdirinya bermula dari majelis ta’lim yang kemudian berkembang menjadi pesantren karena banyaknya santri yang datang untuk mengaji. Penggunaan nama Al-Ghurobaa’ dimaksudkan agar para santri nantinya menjadi anggota masyarakat yang tidak mudah terkena arus, tahan uji dan siap menghadapi hidup di tengah masyarakat.[1] Hal ini dimaksudkan sebagaimana yang disabdakan Rasulullah SAW:

43
 
عَنْ اَ بِيْ هُرَيْرَة ر.ض : اِنَّ لإِْ سْلاَََََمَ بَدَأَ غَرِ يْباً, وَسَيَعُوْدُ غَرِيْباً كََمَا بَدَأَ, فَطُوْ بَى لِلْغُرَبَاءْ.[2]
Artinya : Dari Abu Hurairah RA: ”sesungguhnya islam datang dengan keasingan, dan akan kembali asing seperti ia datang, maka beruntunglah bagi orang-orang yang asing.”
Beliau mendirikan Pondok Pesantren Tahfidz Putra Al-Ghurobaa’ tidak lepas dari situasi dan kondisi masyarakat sekitar yang melatar belakanginya. Pada sekitar tahun 1995 M di desa Tumpangkrasak masyarakatnya cenderung  menginginkan putra-putrinya dapat mengaji dan membaca Al-Qur’an dengan fasih. Hal tersebut terbukti dari banyaknya para remaja dan orang tua yang mengikuti pengajian kepada KH. Mustamir Abdul Mu’in Al-Hafidz.[3]
Sebelum dibangun gedung dengan sarana yang mutlak, santri yang mondok di Pondok Pesantren Tahfidz Putra Al-Ghurobaa’ yang datang dari dalam maupun luar Kudus untuk sementara tinggal di rumah kosong milik Kyai Sholihan, beliau juga seorang kyai dan merupakan kakak ipar dari KH. Mustamir Abdul Mu’in  Al-Hafidz. Atas kerja sama yang baik antara KH. Mustamir Abdul Mu’in Al-Hafidz, masyarakat, dan pemerintah desa akhirnya pondok pesantren Tahfidz Putra Al-Ghurobaa’ dapat dibangun di atas tanah wakaf sekitar rumah KH. Mustamir Abdul Mu’in Al-Hafidz.
Setelah proses panjang akhirnya di putuskan pada tanggal 3 Rajab 1420 H atau bertepatan dengan tanggal 13 Oktober 1999 M secara resmi pondok pesantren Tahfidz Putra Al-Ghurobaa’ berdiri. Bangunan pondok pesantren ini berdiri diatas wakaf seluas 1.490 m2, berbentuk paris dan berkonstruksi (susunan bangunan) dua lantai dengan luas bangunan 451 m2.[4] pada mulanya pondok pesantren Tahfidz Putra Al-Ghurobaa’ bernama Nurul Bayyinat karena nama tersebut diatas kurang cocok sebagai sebuah nama pondok pesantren ini, maka di putuskan oleh KH. Mustamir Abdul Mu’in Al-Hafidz dengan jalan istikharah dan akhirnya beliau mempunyai satu nama yang cocok dengan pondok pesantren ini nantinya, dengan nama Al-Ghurobaa’. Al-Ghurobaa’ sendiri mempunyai arti yaitu orang mencari ilmu dengan  jalan sembunyi-sembunyi. Pondok pesantren diasuh oleh KH. Mustamir Abdul Mu’in Al-Hafidz dengan tulus, sabar dan ikhlas.[5]

1.    Letak Geografis
Pondok Pesantren Tahfidz Putra Al-Ghurobaa’ terletak di desa Tumpangkrasak kecamatan Jati kabupaten Kudus yang berjarak kurang lebih 5 Kilo meter dari pusat kota Kudus dan kurang lebih 500 meter dari jalan raya Kudus-Pati. Jaraknya yang tidak begitu jauh dari jalan raya membuat para santri tidak begitu kesulitan untuk sampai ke Pondok Pesantren Tahfidz Putra Al-Ghurobaa’ dan untuk sampai kesana dapat ditempuh dengan naik kendaraan ojek. Disekitar Pondok Pesantren Tahfidz Putra Al-Ghurobaa’ dikelilingi rumah penduduk dengan suasana tenang, hening, dan tidak bising. Sehingga dengan suasana tersebut sangat membantu para santri menghafal Al-Qur’an. Letak yang sangat setrategis ditengah-tengah perkampungan memberikan keuntungan besar bagi para santri, karena suasana diperkampungan yang tenang, hening dan tidak bising mampu menjadikan suasana tersebut sebagai tempat untuk menghafalkan Al-Qur’an.
Disamping lokasi yang ideal di atas disekitar pondok terdapat juga Masjid Baitur Rozzaq yang berjarak kurang lebih 50 meter dari pondok sebagai bagian penting dari aktifitas penting pembelajaran menghafal Al-Qur’an di Pondok Pesantren Tahfidz Putra Al-Ghurobaa’. Tidak jauh sekitar 30 meter disebelah barat pondok terdapat pula terdapat Madrasah Diniyyah yang diperuntukkan bagi para santri dan santri yang merasa masih kurang pengetahuannya tentang agama Islam.
Pondok pesantren Tahfidz Putra Al-Ghurobaa’ yang berlokasi di dukuh Krasak kelurahan Tumpangkrasak kecamatan Jati kabupaten Kudus secara geografis, dapat penulis gambarkan letak pondok pesantren dengan batas-batas desa disekelilingannya, yaitu :
a.    Sebelah utara adalah desa Dersalam dan sebagian Ngembal Kulon.
b.    Sebelah timur Desa adalah Ngembal Kulon.
c.    Sebelah selatan adalah desa Megawon.
d.   Sebelah barat dengan desa Mlati Norowito.[6]

2.    Visi, Misi dan Tujuan
a.    Visi
”Mewujudkan sumber daya santri yang Hafid dan Amil serta mampu menghadapi tantangan zaman dengan terus berpijak Al-Qur’an dan Al-Hadits.”
b.    Misi
1). Menanamkan jiwa yang berkomitmen pada syari’at Al-Qur’an dan As-Sunnah.
2). Menumbuhkan semangat juang kepada seluruh warga Pesantren dalam berdakwah dan pengabdian kepada masyarakat sebagai wujud dari pengabdian kepada Allah Azza wa Jalla.
3). Mewujudkan masyarakat Qur’ani yang berakhlakul karimah
c.    Tujuan
1). Membentuk pribadi Muslim yang bertakwa kepada Allah SWT, berakhlakul karimah, bertanggungjawab dalam menjalankan amanah, serta berjiwa Qur'ani dan mengamalkannya
2). Mewujudkan wadah pengembangan idealisme ilmiah yang terjangkau oleh masyarakat.[7]

3.    Struktur Organisasi Pondok
Pondok pesantren Tahfidz Putra Al-Ghurobaa’ merupakan lembaga Tahfidzul Qur’an yang diperuntukkan bagi yang berniat untuk menghafal al-Qur’an. Untuk memudahkan operasional lembaga tersebut maka dibentuklah sebuah kepengurusan. Adapun pada kepengurusan periode 2010 M / 1431 H- 2011 M / 1432 H strukturnya adalah sebagai berikut:

Tabel 1
Struktur Pengurus
Pondok Pesantren Tahfidz Putra Al-Ghurobaa’
Periode 2010 -2011 M / 1431-4132 H[8]

Pengasuh                                 : K.H. Mustamir Abdul Mu’in Al-Hafidz
Ketua                                       : Muhtarom                                                    
Wakil Ketua                            : Hamid Qomaruddin                                     
Sekretaris I                              : Zaky Mubarok                                             
Sekretaris II                             : Anas Ubaidillah                                           
Bendahara I                             : Ali Anwar H.W
Bendahara II                           : M. Ishom S.E

SEKSI-SEKSI
Pendidikan                              : M. Sya’roni
                                                              Ahsin Nawawi
                                                              Nuril Abidin
Keamanan                               : Muhammad
                                                              Wiwik Maulana
                                                              Ulin Ni’am
                                                              Aris Setiawan
Perlengkapan                           : Taufiqurrohman
                                                              M. Saifur
                                                              M. Nu’man
                                                              Dhihnul Qowy
Kebersihan                              : Ahmad Rifa’i
                                                              Ridhwan Malik
                                                              Latif Widodo
Informatika dan olahraga        : Amirul Wijanarko, S.P
Ruswadi Hasan
Sosial                                       : Saifullah
                                                             Ahmad Asrori
                                           Farid Efendi

4.    Keadaan Santri dan Ustadz
a.    Keadaan Santri
Santri di Pondok Pesantren Tahfidz Putra Al-Ghurobaa’ pada tahun ajaran 2010-2011 M/1431-1432 H berjumlah 64 Orang. Santrinya sangat heterogen. Artinya mereka datang dari berbagai daerah di pulau Jawa, Sumatera dan Kalimantan. Pondok ini di peruntukkan bagi santri putra putri yang menghafal Al-Qur’an dan belajar di pendidikan formal. Dari jumlah keseluruhan tersebut kegiatan santri dapat diklasifikasikan menjadi beberapa bagian ditinjau dari santri yang menghafal atau masih bin nadhor dan sebagainya sebagai berikut:

Tabel 2
Keadaan santri
Pondok Pesantren Tahfidz Putra Al-Ghurobaa’
Tahun 2010-2011 M/1431-1432 H.[9]
No.
Kegiatan santri
Banyak santri
1
Menghafal (tahfidz)
47
2
Bin nadhor
17
3
Sekolah
5
4
Kuliah
8

Adapun para santri yang menghafal Al-Qur’an agar lebih jelas dapat dilihat pada halaman lampiran.


b.   Keadaan Ustadz
            Dalam mengajar santri untuk menghafal Al-Qur’an diperlukan ustadz yang profesional dibidangnya dan harus memenuhi kriteria sebagai seorang pendidik dan mempunyai pengalaman yang cukup.
Ustadz yang ada di Pondok Pesantren Tahfidz Putra Al-Ghurobaa’ dapat dibedakan menjadi dua, yaitu:[10]
1). Ustadz pengasuh sekaligus pengajar. Dalam hal ini yang tak lain adalah beliau K. H Mustamir Abdul Mui’n beserta istrinya Nyai H. Solihah.
2). Ustadz santri
Ustadz santri yang dimaksud di sini adalah ustadz yang dipilih dari pengurus, mendapat restu dari pengasuh dan memiliki kriteria sebagai berikut:
a)    Menjadi pengurus atau santri yang hafal Al-Qur’an 30 Juz dengan lancar, fasih dan telah mendapat sanad dari pengasuh Pondok Pesantren Tahfidz Putra Al-Ghurobaa’ .
b)   Bersedia mengabdikan diri selama 1 periode (1 tahun).
c)    Menguasai ilmu alat atau bidang ilmu tertentu dengan baik.[11]
Kriteria ini diambil karena disamping ustadz santri mengajar Al-Qur’an yang berhubungan dengan ilmu tajwid sebagian juga mengajarkan kitab kuning. Selain itu para ustadz santri juga dipilih dari berbagai daerah. Adapun nama-nama yang dimaksud adalah sebagai berikut:
Tabel 2.1
Ustadz santri
Pondok Pesantren Tahfidz Putra Al-Ghurobaa’
Tahun 2010-2011 M/1431-1432 H
No
Nama
Bidang
Nama Kitab
1
Muhtarom
Adab (akhlak)
Ta’limul Muta’allim
2
M. Sya’roni
Fikih
Safinatun Najah
3
Ahsin Nawawi
Tajwid
Hidayatul Mustafid
4
Muhammad Ali
Al-Qur’an
Al-Qur’an
5
Nuril Abidin
Tilawah (qiro’)
-
Karena Pondok Pesantren Tahfidz Putra Al-Ghurobaa’ difokuskan pada pembelajaran menghafal Al-Qur’an maka tidak banyak pelajaran kitab salaf yang diajarkan.


[1] Pemerintah Kabupaten Kudus, Profil Pesantren Kudus, CERMIN, Kudus, 2005, hlm.100
[2] Muhammad Abdur Ro’uf Al-Minawi, faidhul Qodir, Darul Fikr, Beirut, hlm.400
[3] Wawancara dengan Muhtarom, Ketua Pon-Pes Tahfidz Putra Al-Ghurobaa’, Wawancara Pribadi, 22 Desember 2010
[4] Arsip Surat Izin Mendirikan Bangunan Pon-Pes Huffadz Al Ghurobaa’, 5 November 1999.
[5] Wawancara dengan Muhtarom, Ketua Pon-Pes Tahfidz Putra Al-Ghurobaa’, Wawancara Pribadi, 22 Desember 2010
[6] Observasi di Pon-Pes Tahfidz Putra Al-Ghurobaa’, dikutip pada 23 Desember 2010 M
[7] Observasi di Pon-Pes Tahfidz Putra Al-Ghurobaa’, dikutip pada 23 Desember 2010 M
[8] Observasi di Pon-Pes Tahfidz Putra Al-Ghurobaa’, dikutip pada 23 Desember 2010 M
[9] Observasi di Pon-Pes Tahfidz Putra Al-Ghurobaa’, dikutip pada 23 Desember 2010 M
[10] Wawancara dengan Muhtarom, Ketua Pon-Pes Tahfidz Putra Al-Ghurobaa’, Wawancara Pribadi, 22 Desember 2010
[11] Wawancara dengan Muhtarom, Ketua Pon-Pes Tahfidz Putra Al-Ghurobaa’, Wawancara Pribadi, 22 Desember 2010